Cara Membuat Gambar Sebuah Benda Transparan Menggunakan AI Text To Image Bing atau DALL-E

 



Asal usul dimula penemuan AI text to image, atau yang lebih dikenal dengan sebutan AI generative art, dapat ditelusuri kembali ke tahun 1950-an dengan munculnya komputer elektronik. Saat itu, para peneliti mulai bereksperimen dengan algoritma yang dapat menghasilkan gambar atau karya seni berdasarkan deskripsi tekstual.

Pada tahun 1960-an, seniman seperti Harold Cohen mulai menggunakan komputer untuk membuat karya seni abstrak. Cohen mengembangkan program bernama AARON, yang dapat menerjemahkan instruksi tertulis menjadi gambar dan lukisan.
Pada tahun 1970-an, kemajuan dalam komputasi grafis memungkinkan para peneliti untuk mengembangkan teknik-teknik baru untuk menghasilkan gambar. Salah satu teknik yang penting adalah ray tracing, yang dapat digunakan untuk membuat gambar realistis dari model 3D.

Pada tahun 1980-an, komputer menjadi lebih powerful dan terjangkau, sehingga semakin banyak seniman dan peneliti yang mulai bereksperimen dengan AI generative art. Pada dekade ini, beberapa proyek AI generative art yang terkenal dikembangkan, seperti:

  • The Painting Fool (1978), sebuah program yang dapat belajar dari karya seni manusia dan menghasilkan lukisan sendiri.
  • Creative Textual Systems (1984), sebuah program yang dapat menghasilkan puisi dan cerita berdasarkan input teks.
  • Deep Dream (2015), sebuah program yang dapat menghasilkan gambar-gambar surealis dengan cara "memberi makan" gambar ke jaringan saraf tiruan yang telah dilatih pada kumpulan gambar tertentu.
Pada tahun 2010-an, perkembangan dalam pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI) menyebabkan kemajuan pesat dalam AI generative art. Jaringan saraf tiruan (JST) yang telah dilatih pada dataset gambar yang besar, kini dapat menghasilkan gambar yang sangat realistis dan detail. Beberapa proyek AI generative art yang terkenal dari dekade ini meliputi:

  • Style Transfer (2015), sebuah teknik yang dapat mentransfer gaya artistik dari satu gambar ke gambar lainnya.
  • Generative Adversarial Networks (GANs) (2014), sebuah teknik di mana dua JST saling berlatih untuk menghasilkan gambar yang semakin realistis.
  • DALL-E 2 (2022), sebuah model JST yang dapat menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi tekstual yang sangat rinci.

Saat ini, AI generative art masih dalam tahap perkembangan awal, tetapi potensinya sangat besar. Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat karya seni yang unik dan inovatif, serta untuk mengembangkan aplikasi baru dalam berbagai bidang, seperti desain, pemasaran, dan hiburan.

Meskipun AI generative art memiliki potensi yang besar, ada juga beberapa kekhawatiran terkait dengan teknologi ini. Salah satu kekhawatiran adalah bahwa AI dapat digunakan untuk membuat karya seni palsu atau untuk meniru gaya seniman lain. Kekhawatiran lainnya adalah bahwa AI dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau propaganda.

Penting untuk diingat bahwa AI generative art adalah sebuah alat, dan seperti alat lainnya, dapat digunakan untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Terserah kepada manusia untuk memutuskan bagaimana menggunakan teknologi ini secara bertanggung jawab.

Berikut contoh prompt membuat sebuah benda transparant menggunakan AI Text To Image Bing atau Dall-E

"Generate minimalist 8K photo of translucent [OBJECT] with a rainbow effect, solarization, orange, baroque chiaroscuro light pink and light emerald, isolated on a white background as an RPG game asset, trancendence engine, ray tracing, evoking sense of depth and ultra clarity.”

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama