Penyebab Gagalnya Keuangan Negara Dengan PRINTING MONEY!




     "Printing money" atau pencetakan uang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebijakan moneter di mana bank sentral mencetak uang baru untuk menambah jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Tujuan utama dari pencetakan uang adalah untuk meningkatkan likuiditas perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi suku bunga dan meningkatkan jumlah uang yang tersedia untuk meminjam.


     Namun, jika pencetakan uang dilakukan secara berlebihan dan tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan ekonomi, hal ini dapat menyebabkan inflasi yang tinggi. Jika jumlah uang yang beredar meningkat secara signifikan tanpa diimbangi dengan peningkatan jumlah barang dan jasa yang tersedia di perekonomian, maka harga barang dan jasa akan meningkat.

Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah ekonomi, termasuk:

1. Menurunnya daya beli masyarakat karena harga barang dan jasa yang meningkat. Ini dapat mempengaruhi konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

2. Menurunnya nilai mata uang, karena ketersediaan uang yang berlebihan menurunkan nilai tukar. Ini dapat mempengaruhi impor dan ekspor, serta investasi asing di negara tersebut.

3. Memunculkan spekulasi dan perilaku yang tidak stabil di pasar keuangan.

4. Meningkatnya ketidakpastian ekonomi, yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan keyakinan investor dan konsumen.

Oleh karena itu, kebijakan pencetakan uang harus dilakukan dengan hati-hati dan diimbangi dengan kebutuhan dan kemampuan ekonomi. Jika dilakukan secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan masalah inflasi dan menyebabkan kegagalan ekonomi.

Referensi: Wessel, D. (2020, March 11). The Fed Is Running Out of Firepower. Congress Must Act. Wall Street Journal. Diakses pada tanggal 27 Februari 2023, dari https://www.wsj.com/articles/the-fed-is-running-out-of-firepower-congress-must-act-11584000011

Image by rawpixel.com on Freepik

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama